E-Commerce merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), yang merubah cara manusia melakukan transaksi dalam perdagangan. Perdagangan tidak lagi bertemu fisik antara penjual dan pembeli karena proses pembelian dan penjualan jasa atau produk dilakukan melalui internet.
Dalam bukunya “Net Ready” tahun 2000, Amir Hartman mendifinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis mekanisme bisnis secara elektronis yang berfokus pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antara dua institusi (B2B) maupun antara institusi dan konsumen (B2C).
Saat ini komunitas bisnis semakin banyak yang menggunakan internet dalam melakukan berbagai aktivitas bisnisnya sehari-hari, sehingga semakin hilanglah jarak dan batas. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan merubah cara perusahaan dalam berbisnis dengan perusahaan lain maupun dengan pelanggannya. Sekarang ini bisa dikatakan persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis mereka.
Pada dasarnya dalam E-Commerce terdapat 4 hubungan utama yang biasa dilakukan oleh perusahaan (Fingar 2000) :
- hubungan dengan supplier
- hubungan dengan distributor
- hubungan dengan rekanan
- hubungan dengan pelanggan.
Dalam implementasi E-Commerce banyak perusahaan menerapkannya secara bertahap karena menghindari resiko kegagalan. Tetapi biasanya secara alamiah perusahaan yang akan menerapkan E-Commerce akan melalui 6 tahap (Hartman 2000) :
- Brochurware
Pada tahap awal perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai media untuk promosi (media komunikasi satu arah). - Customer Interactivity
Pada tahap ini terjadi komunikasi dua arah dengan pelanggan secara interaktif sehingga kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat tercipta. - Transaction Enabler
Aplikasi dikembangkan sehingga memungkinkan terjadi transaksi bisnis secara elektronik (E-Commerce). - One to One Relationship
Terjadi mekanisme yang memungkinkan terjadi transaksi secara individu sehingga memungkinkan seorang konsumen memperoleh harga spesifik yang berbeda dengan konsumen lainnya. - Real Time Organizations
Transaksi bisnis dilakukan non-stop 24 jam karena dilakukan oleh komputer. - Communities of Interests
Perusahaan mampu membentuk komunitas didunia maya, sehingga akan terjadi value bagi perusahaan.
Implementasi E-Commerce ini sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan kesiapan sumber daya. Apabila sudah siap semuanya bisa saja perusahaan tidak mengikuti tahapan yang ada, namun bagi yang ingin menerapkan E-Commerce dengan aman dan terkendali alur pengembangan aplikasi secara bertahap adalah pilihan terbaik.