Selasa, 15 Juli 2008

Ilmu Disain

“Anwar, ini ada ilmu baru” begitulah atasan saya mengawali pertemuan pagi itu di kantor. “Ilmu ini saya dapat dari salah seorang profesor disain ITB” lanjut Beliau. Dengan semangat Beliau mengatakan “Dalam mendisain sesuatu kita harus memperhatikan 5 hal agar karya kita bisa monumental:

Unity (satu kesatuan)
Balance (Berimbang)
Rhythm (Ritme/Pola)
Accent (Aksen/Ciri Khas)
Time Spend (Rentang Waktu)

Jadi dengan lima point inilah disain kita bisa dikenang orang”

Lama sekali saya merenungkan untuk mencerna “ilmu” baru itu dan pada akhirnya saya begitu kagum dengan ilmu disain itu. Ilmu ini ternyata sangat universal sehingga dapat diterapkan dimanapun jika kita ingin mendisain sesuatu, baik mendisain karya seni, mendisain rumah, mendisain organisasi, mendisain pemerintahan sampai dalam mendisain peraturan pun bisa digunakan.

1. Unity

Unity atau satu kesatuan adalah Disain kita harus menyeluruh mencakup semua aspek, jangan sepenggal-sepenggal atau hanya sebagian saja harus memperhatikan semua komponen, semua karyawan atau semua stake holder.
Dalam mendisain sebuah produk misalnya kita kita harus memperhatikan pasar, harga, pesaing, regulasi, risiko, kesiapan SDM dll.

2. Balance

Disain yang kita buat haruslah berimbang, jangan sampai berat sebelah, dalam menyusun kebijakanpun kita haruslah adil terhadap semua stake holder. Data dan fakta serta pengambilan keputusan yang berimbang dan berkeadilan sudah menjadi keharusan agar disain kita dapat diterima oleh semua komponen. Dalam disain karya seni ternyata juga ada unsur keseimbangannya, baik warna, corak maupun intonasinya.

3. Rhythm

Pola atau ritme bila dalam organisasi merupakan aturan dan rambu-rambu yang berlaku. Kalau dalam legal drafting kita kenal dengan nama ‘takah’ (tata naskah) atau aturan penulisan. Dalam musik kita sering mendengar kata ritme atau “ketukan” sehingga musik bisa terdengar merdu sesuai selera masing-masing orang. Dalam seni disain pola merupakan unsur penting.

4. Accent

Aksen atau ciri khas dari suatu karya kita yang menjadikan kita beda dengan yang lain. Aksen ini harus kita punyai apabila kita mendisain karena itu merupakan kekhasan kita yang sulit ditiru oleh orang lain. Ciri khas ini bisa juga berwujud budaya atau norma yang berlangsung disuatu tempat yang harus kita akomodasi dalam menentukan kebijakan, karena suatu kebijakan bagus belum tentu cocok diterapkan disuatu lingkungan.

5. Time Spend

Rentang waktu adalah suatu syarat yang harus menjadi perhatian kita. Jangan sampai kita mendisain sesuatu hanya untuk kepentingan sesaat saja atau kita mendisain tanpa memperhatikan bagaimana suatu saat nanti bisa dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang jauh lebih baik lagi.

1 komentar:

pratesya mengatakan...

Ketika saya kuliah dulu, 28 tahun yang lalu, saya belajar mengenai ilmu Teknik Perencanaan dan Pengelolaan.... Men-DISAIN, adalah satu aktivitas untuk menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Untuk sampai ke satu disain, ada 3 langkah utama yang harus kita lakukan, yaitu :
1. Survey, aktivitas pengumpulan data yang dibutuhkan.
2. Investigasi, penelitian terhadap data yang kita kumpulkan dari hasil survey tsb.
3. Analisa, pengolahan/kompulasi data yang akan kita gunakan dalam mendisain.
Barulah kita mendisain.... Disain merupakan salah satu aktivitas dalam membangun sebuah "project". Setelah disain selesai, masih ada lagi aktivitas-aktivitas lanjutan, agar apa yang kita disain tersebut dapat terwujud, aktivitas-aktivitas tersebut antara lain : Construction, Organizing, Managing, Financing...etc. Tapi itu dulu, 28 tahun yang lalu.... hehehe... sukses mas !!