Minggu, 07 September 2008

Peran TI dalam Pemasaran Sekarang dan 5 Tahun ke Depan (Soal 2)

Di Indonesia saat ini produk telekomunikasi masih didominasi layanan suara, untuk layanan data dan internet meskipun prosentasinya masih kecil tetapi sudah mulai ada peningkatan yang signifikan. Dengan berubahnya gaya hidup masyarakat yang dipicu dengan perkembangan teknologi, tentunya layanan yang mendukung triple-play seperti layanan conference, push to any Media (Universal Messaging Service), online multiplayer games, data streaming akan mengalami peningkatan untuk tahun-tahun mendatang.

Untuk saat ini kualitas jaringan telekomunikasi dinilai masih kurang sesuai, hal ini bisa kita rasakan pada kecepatan akses internet tidak bisa optimal bila dibandingkan dengan kecepatan standarnya. Salah satu sebab utama adalah kualitas yang kurang memadai.

Dengan adanya persaingan industri telekomunikasi yang sangat ketat ini maka tentunya kualitas akan menjadi kunci sukses utama dalam menarik pelanggan. Menurut Hermawan Kertajaya dalam sebuah seminarnya tahapan persaingan industri telekomunikasi ada 4 tahapan, yaitu :
  1. Coverage Driven (Jaringan, Coverage, dan Volume)
  2. Price Driven (Persaingan Harga)
  3. Service Quality Driven (Persaingan Kualitas Pelayanan)
  4. Value-added Quality (Value creation dan Nilai Tambah)

Kedepan persaingan akan bergeser ke persaingan kualitas pelayanan dan kekayaan fitur-fitur/nilai tambah. Harga yang murah tanpa dibarengi dengan kualitas akan ditinggalkan dan kualitas pelayanan bagus tanpa nilai tambah maka tidak akan menguasai pasar.

Dengan kemudahan akses internet dan biaya internet yang semakin murah maka akan mendorong pemakaian, ditambah lagi sekarang ini operator/ ISP seperti Telkom sangat gencar mengkampanyekan penggunaan internet bagi siswa sekolah dari SD sampai SMU termasuk guru-gurunya, juga pelatihan internet bagi aparat pemerintahan dan Militer, maka akan semakin banyak orang yang ‘melek’ internet. Internet akan menjadi ‘mainan’ yang biasa bagi banyak orang dan orang yang tidak bisa menggunakan internet akan dianggap ketinggalan jaman.

Kemajuan Teknologi ini juga akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk mengikutinya karena kemajuan internet sudah begitu meningkat baik dari jumlah maupun kualitas. Melihat begitu pesatnya pertumbuhan pemakaian internet maka pasar internet sangat besar untuk digarap. Dengan persaingan dan kemajuan teknologi yang sangat ketat tersebut tentunya dibutuhkan pemasaran yang lebih cerdas atau dengan apa yang diistilahkan Marketing Intelligence.

Marketing Intelligence (Cornish, S.L) adalah proses mendapatkan dan menganalisa informasi untuk :

  1. Memahami pasar (memelihara yang ada dan menemukan pelanggan potensial)
  2. Mengetahui keinginan Sekarang dan dimasa depan deserta preferensinya.
  3. Mengetahui sifat dan perilaku pasar
  4. Mengukur perubahan pada lingkungan bisnis yang berpengaruh besar dan sifat pasar dimasa mendatang.

Kotler mengatakan bahwa tugas pertama pemasar adalah melakukan analisis pasar untuk menemukan peluang baru, lalu dengan hati-hati menerapkan segmentasi, targeting, dan positioning (STP). Berdasarkan STP kemudian pemasar melaksanakan fungsi 4P yaitu : product, price, place, promotion.

Para pemasar dapat memanage kustomer dengan bantuan Teknologi Informasi sehingga menjual produknya bahkan dapatmenciptakan pasar, yaitu dengan cara :

  1. Mencari data pelanggan dari : web, fax, email, chatting, telephone, face2face.
  2. Data pelanggan dianalisa untuk mengetahui kebutuhan dan value yang tepat bagi pelanggan.
  3. Strategi marketing, sales dan service di customize.

Untuk dapat memanfaatkan IT secara optimal, maka pemasar harus mempunyai kompetensi dibidang IT dan selalu memperbaharui kompetensi yang dimilikinya. Ada 12 Kompetensi Baru yang berbasis IT yang berkembang di dunia maya, yaitu :

  1. Searching dengan search engine
  2. Collecting, MP3, Grafik, animasi,video
  3. Creating, membuat web, membuat game
  4. Sharing, web pages, blog
  5. Communicating, e-mail, IM, chat
  6. Coordinating, workgroups, mailing list
  7. Meeting, forum, chatroom
  8. Socializing, beragam kelompok social online
  9. Evaluating, on line advisor
  10. Buying-selling, jual beli on line
  11. Gaming, game on line
  12. Learning, journal on line, riset on line

Dalam lima tahun kedepan kompetensi ini masih relevan untuk dipelajari, dan dalam pemasaran hal ini haruslah dicermati agar pemasaran yang kita rencanakan dapat berhasil sesuai target yang kita harapkan.

Sekarang ini sudah banyak HP yang bisa internet, video streaming, e-mail, bahkan GPS, alat kontrol perangkat, dll. Hal ini tentunya akan membutuhkan suatu konten yang berkualitas baik. Meskipun saat ini kualitasnya masih kurang bagus tetapi untuk limatahun kedepan tentu kualitasnya akan terus meningkat seiring perkembangan teknologi Telekomunikasi dan informasi.

Perkembangan Mobile content dimasa yang akan datang cukup menjanjikan dimana diprediksikan bahwa persaingan bisnis selular akan mengarah kepada penyediaan konten dan aplikasi. Perkembangan industri mobile content di Indonesia didukung oleh potensi jumlah populasi penduduk yang besar, pengguna ponsel yang meningkat pesat, teknologi selular yang makin canggih dan didukung oleh berbagai macam aplikasi akan membuka kesempatan kreativitas konten local yang merupakan indicator potensi industri konten Indonesia sehingga inovasi dan kreativitas merupakan syarat mutlak yang diperlukan guna menciptakan konten yang bermanfaat, cocok, sekaligus diminati masyarakat.

Penerapan ERP pada Layanan Jaringan Akses Pelanggan di Kantor Telkom (Soal 1)

Dalam rencana transformasi organisasi Telkom dimasa yang akan datang, Telkom bertekad untuk dapat menjadi customer centric organization, dimana fokus utamanya adalah memberikan layanan terbaik dan customized kepada para pelanggannya. Dalam menentukan strategi aplikasi Telkom, maka diperlukan sudut pandang baru yaitu merencanakan strategi untuk memposisikan pelanggan pada tempat yang utama.

Dalam pandangan customer centric, sistem aplikasi bukanlah sekedar perangkat lunak yang digunakan untuk mengotomasikan serangkaian proses bisnis, akan tetapi aplikasi-aplikasi tersebut merupakan sarana untuk menjembatani Telkom dan pelanggan untuk berinteraksi. Sehubungan dengan hal tersebut, pengembangan aplikasi customer centric didasarkan pada Enhanced Telecommunications Operation Map (eTOM) Business Process Framework. Telkom mempunyai banyak sekali aplikasi yang digunakan yang mayoritas adalah software yang dikembangkan oleh internal Telkom. Software ini dikembangkan oleh masing-masing fungsi dan unit secara terpisah.
Tantangan implementasi sistem yang berasal dari sistem yang berbeda-beda tersebut biasanya terletak pada (OLS 2002) :
  1. Integrasi dan kompabilitas data
  2. Menjaga kemulusan workflow antar sistem
  3. Kesulitan dalam ekstraksi dan pengumpulan data untuk keperluan data warehouse
  4. Kesulitan ekstraksi data untuk keperluan laporan
  5. Sulit menilai efektivitas dan kinerja sistem-sistem tersebut

ERP adalah solusi untuk mengatasi tantangan integrasi tersebut. ERP menyediakan kerangka kerja untuk integrasi sistem melalui kontrol integrasi dan kompabilitas data serta kebutuhan penelusuran dari hulu ke hilir.



Secara umum proses Layanan Jaringan Akses Pelanggan di kantor Telkom dapat digambarkan dalam model value chain seperti pada gambar diatas. aktivitas pada value chain didasari oleh filosofi bahwa keuntungan (profit) yang didapat sangat ditentukan oleh sejauh mana perusahaan dapat melakukan penghematan dan meningkatkan nilai produk pada semua rantai proses bisnis yang terjadi.

Dari analisa value chain ini maka akan muncul kebutuhan aplikasi yang akan diintegrasikan dalam sistem ERP. Permasalahan mengintegrasikan sebuah sistem tidak hanya terletak pada masalah teknis seprti struktur database, konversi data maupun interaksi antar program, tetapi juga permasalahan non teknis seperti perbedaan bisnis proses, penetapan standar hingga perbedaan persepsi.

Aplikasi yang berupa modul-modul ERP yang akan dibuat, adalah :

Inbound Logistic :
1) Aplikasi Manajemen stock material pelanggan
2) Aplikasi Pengelolaan demand calon pelanggan
3) Aplikasi Pengelolaan terminal pelanggan
4) Aplikasi Pengelolaan kartu perdana flexi

Operation :
1) Aplikasi Material and Capacity Planning
2) Aplikasi Cost Management
3) Aplikasi NMS (network management systems)
4) Aplikasi Pengelolaan interkoneksi jaringan
5) Aplikasi Testing and Measuring Network
6) Aplikasi Quality Management

Outbound Logistic :
1) Aplikasi distribusi kartu perdana sesuai wilayah
2) Aplikasi distribusi pesawat flexi home
3) Aplikasi distribusi antena WLL sesuai BTS
4) Aplikasi distribusi modem pelanggan siap pasang

Sistem Penjualan dan Marketing :
1) Aplikasi Master data management
2) Aplikasi Order management
3) Aplikasi Warehouse management
4) Aplikasi Shipping
5) Aplikasi Billing
6) Aplikasi Pricing (diskon)
7) Aplkasi Sales support
8) Aplikasi Pengelolaan advertising & promosi

Service
1) Aplikasi pengelolaan komunitas
2) Aplikasi Service Level Guarantee
3) Aplikasi pengelolaan informasi layanan
4) Aplikasi Pengelolaan Instalasi Jaringan pelanggan
5) Aplikasi Pengelolaan Repair
6) Aplikasi Pengelolaan upgrade jaringan dan perangkat

Dari analisa yang dilakukan maka terdapat 28 aplikasi dimana ada 4 aplikasi untuk proses inbound logistic, 6 aplikasi operasi, 4 aplikasi untuk outbound logistic, 8 aplikasi untuk sales & marketing, dan 6 aplikasi untuk service. Aplikasi ini harus bisa mengintegrasikan seluruh fungsi, seluruh area dalam organisasi dan seluruh platform kedalam sebuah sistem ERP.
Analisa value chain diperlukan untuk mengefektifkan proses bisnis dan mengefisienkan biaya. Disetiap titik value chain kita akan meneukan peluang bisnis yang bisa kita kembangkan untuk masa depan.


Daftar Referensi :
  1. Presentasi Fajar Mahardika dalam Weekend Class Electronic Business Systems.
  2. Presentasi Arief Purnomo, Becoming a Business Engineer with SAP

Jumat, 29 Agustus 2008

Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan

Wahai manusia !
Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA.
Di bulan ini, nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah - Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.
Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat.
Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.
Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.
Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia !
Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah !
Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia !
Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia !
Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir.
Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.
Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu, baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.
Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.
Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia !
Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul mukminin berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia !
Sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”
“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”
“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”
“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”
Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”
“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya. Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”
“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Senin, 25 Agustus 2008

Business Continuity Plan (BCP)

Perusahaan dihadapkan dengan banyak kejadian yang tidak terduga, seperti tsunami, perubahan regulasi, ancaman teroris, banjir, gempa dan sebagainya. Namun kejadian tersebut perusahaan harus tetap survive, aktifitas bisnis harus tetap berjalan, dan kerugian yang diakibatkannya harus dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk itu perusahaan harus mempersiapkan suatu scenario apabila kejadian tak terduga tersebut terjadi, yaitu dengan mengimplementasikan Business Continuity Management atau sering disebut dengan Business Continuity Plan. Business Continuity Plan (BCP) baru mulai booming setelah terjadinya peristiwa pengeboman World Trade USA th 2001.

Sebenarnya ada berbagai macam ancaman terhadap kelangsungan operasional suatu kegiatan business, yaitu :

  • Natural (alam) seperti : tsunami, banjir, gempa bumi, angin ribut dll.
  • Human seperti : kesalahan operator, vandalisme, sabotase, virus, terorisme dll.
  • Environmental seperti : Kerusakan peralatan, kerusakan perangkat lunak, putusnya jaringan telekomunikasi, kegagalan supply daya dll.

Tujuan utama dari BCP adalah bagaimana perusahaan dapat meneruskan kembali bisnis yang ada apabila terjadi “ Disaster”.

Jika terjadi suatu kejadian yang berpotensi menyebabkan adanya interupsi bisnis, maka perusahaan harus mempunyai respon yang efektif dalam menghadapi kondisi darurat, baik yang disebabkan oleh natural disaster, perubahan regulasi, maupun yang disebabkan oleh kesalahan system dan prosedur.


Business Continuity Program terdiri dari langkah-langkah sbb:

1. Risk Assessment yang bertujuan untuk mengidentifikasi :

  • risiko yang dihadapi tiap departemen/bidang
  • operasi kunci / penting yang harus segera beropasi kembali secepat mungkin setelah terjadinya disaster.
  • Cost-effective measures yang dapat dikemukakan untuk dapat menghindari terjadinya risk.
  • Assessment sebaiknya dilakukan oleh pihak yang Independen (bisa eksternal maupun internal perusahaan yang tugasnya memang untuk melakukan assessment atau audit ) secara formal dengan menggunakan metodologi tertentu.

2. Business Impact Analysis yang bertujuan untuk :

  • mengidentifikasi operasi kunci / penting yang harus segera beroperasi kembali secepat mungkin setelah terjadinya disaster.
  • menentukan kapan / seberapa cepat operasi kunci tersebut harus beroperasi kembali.
  • mengidentifikasi minimum resources yang diperlukan untuk pengoperasian kembali bisnis kunci tersebut.

3. Penyusunan BCP

  • Data yang diperlukan dalam penyusunan BCP adalah Business Impact Report, Requirement & Recovery Strategy Report, Policy on Business Continuity, Information from the business units (ex. : job desc., unit kerja dll )
  • BCP dibentuk untuk seluruh unit kerja yang ada dan dibuat “Task List” untuk masing-masing Team Recovery dari tiap Unit Business .
  • Task List berisi pernyataan-pernyataan “apa yang harus dilakukan”, bukan bagaimana melakukannya.
  • Selama masa recovery, rasa saling ketergantungan antara satu unit operasi dengan unit operasi lainnya harus ada.
  • BCP harus di tes dan anggota Team Recovery harus mendapatkan training.
  • Setiap ada perubahan dari BCP harus dikontrol dengan ketat.
  • Setiap perubahan BCP, dokumen lama harus dimusnahkan (untuk menghindari kesalahan dokumen mana yang dipakai).

4. Test, Validation, Modification & Updating

  • Tes yang dilakukan merupakan training dan pengalaman dalam penerapan BCP
  • Testing harus direncanakan dengan cermat, jangan sampai pelaksanaan testing malah akan dapat menimbulkan disaster karena kekeliruan ataupun kecerobohan yang terjadi selama tes.
  • Perubahan yang terditeksi pada saat testing harus dicantumkan dalam BCP dan dilakukan testing ulang.
  • BCP Manintenance harus dilakukan secara berkala ( biasanya 6 bulan atau 1 tahun sekali).

Sukses program BCP adalah kepentingan dari setiap management dan karyawan. Kepedulian akan BCP dapat ditingkatkan melalui kampanye dan informasi kepada seluruh karyawan. Apabila SDM dari suatu perusahaan sudah menguasai pengetahuan tentang BCP secara menyeluruh, maka konsultan terbaik untuk penyusunan, implementasi, testing dan maintenance adalah dari internal perusahaan itu sendiri.

Senin, 11 Agustus 2008

Jaringan Telepon Kabel


Jaringan telepon kabel (wireline) atau biasa disebut Public Switched Telephone Network (PSTN), merupakan jaringan telekomunikasi yang pertama kali dan masih digunakan sampai saat ini. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat saat ini seolah teknologi ini ketinggalan jaman, hal ini bisa terlihat dari perkembangan jaringan tanpa kabel (wireless) yang jauh melebihi wireline.
Perkembangan teknologi ICT (Information Communication Technology) sangat membutuhkan bandwidth yang besar (broadband) untuk mentransmisikan suara, data berupa gambar bahkan video. Untuk memenuhi kebutuhan bandwidth yang besar tersebut maka jaringan kabel mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mentransmisikan bandwaith yang besar dibandingkan dengan jaringan wireless. Tetapi kenapa saat ini jaringan kabel belum bisa digunakan untuk hubungan video? Hal ini dikarenakan jaringan kabel yang ada belum dioptimalkan.
Salah satu teknologi yang mememungkinkan untuk mengoptimalkan adalah Teknologi asimmetryc digital subscriber line (ADSL). ADSL merupakan teknologi akses pada jaringan telepon yang dapat memberikan layanan telepon, akses internet dan layanan data lainnya dengan kecepatan tinggi. ADSL memberikan solusi bagi jaringan telepon analog dalam memenuhi kebutuhan pelanggan untuk dapat mengakses internet kecepatan tinggi.
Dengan ADSL ini, pelanggan dapat melakukan akses internet (data) dan suara pada saat yang bersamaan tanpa saling mengganggu. Selain itu, satu line telepon dapat dihubungkan ke jaringan komputer lokal (LAN) pelanggan, sehingga akses internet dapat dilakukan oleh beberapa komputer sekaligus dalam satu LAN.
ADSL (Asymemmetric Digital Subcriber Line) adalah suatu modem seperti yang biasa kita gunakan sebagai “dialup connection” saat ber-internet, jadi bukan merupakan sebuah sistem sambungan atau jaringan. Karena sebuah modem maka ADSL berfungsi untuk menghubungkan antar komputer dengan kabel telepon dan menunjang agar jalur telepon yang tadinya hanya dapat mengirimkan sinyal analog menjadi dapat mengirimkan sinyal digital. Keuntungan ADSL adalah memberikan kemampuan akses Internet berkecepatan tinggi dan suara/fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem).
Pada modem terdapat rangkaian pengirim dan penerima yang satu sama lain terpisah. Baik sinyal dari rangkaian pengirim maupun sinyal dari rangkaian penerima menggunakan sepasang saluran telepon yang sama. Modem tidak hanya disisi pelanggan (User) saja tetapi juga disisi sentral ISP (Internet Service Provider) juga ada modemnya.
DSLAM (digital subscriber line acces multiplexer) ini adalah kumpulan modem-modem ADSL dari setiap ISP (Internet Service Provider). Antara ISP yang satu dengan yang lain memiliki modem-modem ADSL yang berlainan pula. Modem ADSL yang digunakan oleh user haruslah sama dengan yang digunakan ISP-nya. Sinyal-sinyal data dari DSLAM selanjutnya dilewatkan ke router untuk diteruskan ke router yang ada di ISP.

PT. Telkom sebagai satu-satunya operator yang mempunyai jaringan kabel telah mempunyai produk teknologi yang berbasis ADSL ini dengan brand SPEEDY. Speedy adalah produk Layanan Internet access end-to-end dari PT. TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server).

Jaringan Telepon Kabel mempunyai potensi yang luar biasa besar karena bila ditambahkan modem maka akan bisa menyalurkan informasi broadband, bahkan kecepatannya bisa sampai puluhan Mbps.

Minggu, 03 Agustus 2008

Manajemen Risiko

Kata risiko sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari dan kita sudah terbiasa mengantisipasinya. Risiko sering kita anggap sebagai akibat jelek bila meleset dari rencana. Tetapi menurut beberapa ahli definisi risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang membawa akibat yang tidak diinginkan atas tujuan, strategi, sasaran dan target.

Risiko dapat kita bedakan level-nya (tinggi rendahnya risiko). Level risiko diukur dan ditentukan berdasarkan 2 (dua) faktor berikut ini:
1. Faktor Dampak (Impact)
Seberapa besar dampak negatif yang timbul apabila suatu risiko akhirnya benar-benar terjadi.
2. Faktor Kemungkinan (Likelihood)
Seberapa besar kemungkinan atau probabilitas suatu risiko dapat terjadi.
Suatu risiko dapat dikatakan mempunyai level rendah apabila dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya juga kecil.

”High Risk High Return” ungkapan ini yang sering kita dengar dari para pebisnis yang menggambarkan bahwa risiko itu selalu melekat pada setiap aktivitas dan setiap peluang. Jika perusahaan ingin memperoleh keuntungan yang besar maka perusahaan tersebut harus berani mengambil risiko yang besar pula. Dengan alasan inilah manajemen risiko diperlukan, karena perusahaan yang mempunyai pendapatan besar pasti mempunyai risiko besar. Level risiko yang ada diperusahaan harus diturunkan agar tidak berdampak signifikan terhadap tujuan perusahaan. Manajemen Risiko diperlukan agar risiko yang ada dapat dikelola dengan baik agar levelnya (akibat dan kemungkinan) menjadi rendah.

4 Alasan mengapa manajemen risiko sangat penting dalam pengelolaan suatu perusahaan (James Lam, 2003) :

  1. Mengelola risiko adalah tugas manajemen perusahaan (bukan pemegang saham).
  2. Manajemen risiko dapat mengurangi volatilitas pendapatan (sensitivitas pendapatan dan nilai pasar perusahaan terhadap variabel eksternal).
  3. Manajemen risiko dapat memaksimalkan nilai aset pemegang saham.
  4. Manajemen Risiko memperbesar peluang kerja dan jaminan finansial.

Manajemen Risiko bukan hanya mengenai upaya untuk mengurangi potensi kerugian akibat risiko, tetapi juga terkait dengan upya untuk meningkatkan peluang keberhasilan. Manajemen risiko adalah proses, pengorganisasian dan kultur yang diarahkan terhadap identifikasi risiko, asesmen risiko dan pemberian tanggapan dan perlakuan atas risiko.

  1. Identifikasi risiko.
    Identifikasi bertujuan untuk mengenali suatu kejadian yang dapat menghambat tujuan. Hasil dari identifikasi risiko adalah berupa daftar risiko yang berisi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi yang dapat menghambat tujuan, target, atau sasaran perusahaan.
  2. Asesmen risiko
    Melakukan asesmen risiko, berupa analisis risiko dan evaluasi risiko. Hasil identifikasi diatas kemudian diases untuk mendapatkan Profil Risiko(Risk Profile) perusahaan. Asesmen risiko ini disebut juga penilaian, pengukuran atau penaksiran risiko.
    Pemberian tanggapan dan perlakuan atas risiko

Memberi tanggapan dan perlakuan atas risiko antara lain dengan:

  1. Menerima risiko dan selanjutnya mempertahankan level risiko yang ada.
  2. Tidak menerima risiko dan selanjutnya memberi perlakuan mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, mengurangi akibat risiko, mentransfer risiko ke pihak lain (asuransi) atau menghindari risiko.

Jikalau pengelolaan Manajemen Risiko ini dibebankan pada departemen pengelola manajemen risiko maka akan sangat tidak praktis karena bisa jadi akan mengerjakan pakar pada setiap jenis risiko. Cara yang lebih mudah adalah dengan menjadikan risiko sebagai budaya yang melekat pada setiap karyawan sehingga manajemen risiko menjadi pola pikir dan tanggungjawab setiap karyawan.

Senin, 28 Juli 2008

E-Commerce

E-Commerce merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), yang merubah cara manusia melakukan transaksi dalam perdagangan. Perdagangan tidak lagi bertemu fisik antara penjual dan pembeli karena proses pembelian dan penjualan jasa atau produk dilakukan melalui internet.
Dalam bukunya “Net Ready” tahun 2000, Amir Hartman mendifinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis mekanisme bisnis secara elektronis yang berfokus pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antara dua institusi (B2B) maupun antara institusi dan konsumen (B2C).
Saat ini komunitas bisnis semakin banyak yang menggunakan internet dalam melakukan berbagai aktivitas bisnisnya sehari-hari, sehingga semakin hilanglah jarak dan batas. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan merubah cara perusahaan dalam berbisnis dengan perusahaan lain maupun dengan pelanggannya. Sekarang ini bisa dikatakan persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis mereka.
Pada dasarnya dalam E-Commerce terdapat 4 hubungan utama yang biasa dilakukan oleh perusahaan (Fingar 2000) :

  1. hubungan dengan supplier

  2. hubungan dengan distributor

  3. hubungan dengan rekanan

  4. hubungan dengan pelanggan.

Dalam implementasi E-Commerce banyak perusahaan menerapkannya secara bertahap karena menghindari resiko kegagalan. Tetapi biasanya secara alamiah perusahaan yang akan menerapkan E-Commerce akan melalui 6 tahap (Hartman 2000) :

  1. Brochurware
    Pada tahap awal perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai media untuk promosi (media komunikasi satu arah).

  2. Customer Interactivity
    Pada tahap ini terjadi komunikasi dua arah dengan pelanggan secara interaktif sehingga kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat tercipta.

  3. Transaction Enabler
    Aplikasi dikembangkan sehingga memungkinkan terjadi transaksi bisnis secara elektronik (E-Commerce).

  4. One to One Relationship
    Terjadi mekanisme yang memungkinkan terjadi transaksi secara individu sehingga memungkinkan seorang konsumen memperoleh harga spesifik yang berbeda dengan konsumen lainnya.

  5. Real Time Organizations
    Transaksi bisnis dilakukan non-stop 24 jam karena dilakukan oleh komputer.

  6. Communities of Interests
    Perusahaan mampu membentuk komunitas didunia maya, sehingga akan terjadi value bagi perusahaan.

Implementasi E-Commerce ini sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan kesiapan sumber daya. Apabila sudah siap semuanya bisa saja perusahaan tidak mengikuti tahapan yang ada, namun bagi yang ingin menerapkan E-Commerce dengan aman dan terkendali alur pengembangan aplikasi secara bertahap adalah pilihan terbaik.

Selasa, 15 Juli 2008

Ilmu Disain

“Anwar, ini ada ilmu baru” begitulah atasan saya mengawali pertemuan pagi itu di kantor. “Ilmu ini saya dapat dari salah seorang profesor disain ITB” lanjut Beliau. Dengan semangat Beliau mengatakan “Dalam mendisain sesuatu kita harus memperhatikan 5 hal agar karya kita bisa monumental:

Unity (satu kesatuan)
Balance (Berimbang)
Rhythm (Ritme/Pola)
Accent (Aksen/Ciri Khas)
Time Spend (Rentang Waktu)

Jadi dengan lima point inilah disain kita bisa dikenang orang”

Lama sekali saya merenungkan untuk mencerna “ilmu” baru itu dan pada akhirnya saya begitu kagum dengan ilmu disain itu. Ilmu ini ternyata sangat universal sehingga dapat diterapkan dimanapun jika kita ingin mendisain sesuatu, baik mendisain karya seni, mendisain rumah, mendisain organisasi, mendisain pemerintahan sampai dalam mendisain peraturan pun bisa digunakan.

1. Unity

Unity atau satu kesatuan adalah Disain kita harus menyeluruh mencakup semua aspek, jangan sepenggal-sepenggal atau hanya sebagian saja harus memperhatikan semua komponen, semua karyawan atau semua stake holder.
Dalam mendisain sebuah produk misalnya kita kita harus memperhatikan pasar, harga, pesaing, regulasi, risiko, kesiapan SDM dll.

2. Balance

Disain yang kita buat haruslah berimbang, jangan sampai berat sebelah, dalam menyusun kebijakanpun kita haruslah adil terhadap semua stake holder. Data dan fakta serta pengambilan keputusan yang berimbang dan berkeadilan sudah menjadi keharusan agar disain kita dapat diterima oleh semua komponen. Dalam disain karya seni ternyata juga ada unsur keseimbangannya, baik warna, corak maupun intonasinya.

3. Rhythm

Pola atau ritme bila dalam organisasi merupakan aturan dan rambu-rambu yang berlaku. Kalau dalam legal drafting kita kenal dengan nama ‘takah’ (tata naskah) atau aturan penulisan. Dalam musik kita sering mendengar kata ritme atau “ketukan” sehingga musik bisa terdengar merdu sesuai selera masing-masing orang. Dalam seni disain pola merupakan unsur penting.

4. Accent

Aksen atau ciri khas dari suatu karya kita yang menjadikan kita beda dengan yang lain. Aksen ini harus kita punyai apabila kita mendisain karena itu merupakan kekhasan kita yang sulit ditiru oleh orang lain. Ciri khas ini bisa juga berwujud budaya atau norma yang berlangsung disuatu tempat yang harus kita akomodasi dalam menentukan kebijakan, karena suatu kebijakan bagus belum tentu cocok diterapkan disuatu lingkungan.

5. Time Spend

Rentang waktu adalah suatu syarat yang harus menjadi perhatian kita. Jangan sampai kita mendisain sesuatu hanya untuk kepentingan sesaat saja atau kita mendisain tanpa memperhatikan bagaimana suatu saat nanti bisa dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang jauh lebih baik lagi.




Saat melaksanakan ibadah Haji 2005














TI untuk Bisnis (Tugas MK ERP)


Saya mendapatkan tugas untuk membuat tulisan dalam blog saya tentang Teknologi Informasi dengan judul “TI untuk Bisnis”. Kalau kita berfikir kembali tentang perkembangan bisnis sekarang ini pasti tidak akan lepas dari peran Teknologi Informasi (TI), seperti bank, transportasi, pelayanan sektor public, bahkan kantor pos pun sudah memakai TI. Bisa kita katakan bahwa semua kantor telah memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi ini, karena kantor-kantor kecilpun sekarang sudah memakai komputer untuk administrasinya. Memang TI bukan hanya komputer saja tetapi merupakan gabungan antara komputer dan telekomunikasi sehingga pengiriman informasi menjadi lebih cepat, lebih luas dan lebih lama penyimpanannya.
Perubahan bisnis yang semakin cepat dan persaingan yang semakin ketat ini diperlukan suatu proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Disinilah TI mempunyai peranan yang sangat signifikan karena keputusan tidak akan bisa cepat dan tepat tanpa ketersediaan akses data, fakta dan informasi yang real time. Data yang ada pada semua bagian harus diintegrasikan, diformulasikan dan dapat diakses untuk menjadi “meaning information” yang dapat dianalisa dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Teknologi Informasi (TI) telah mengalami perkembangan yang luar biasa cepat dan sangat mengagumkan. Disadari atau tidak disadari Teknologi Informasi telah membawa perubahan besar pada arah dan keberhasilan suatu bisnis. TI telah berhasil membawa perusahaan menjadi lebih efisiensi dan memperbaiki kualitas output sehingga mempunyai keunggulan daya saing. “Keberhasilan upaya inovasi suatu organisasi bergantung pada penyejajaran TI dan bisnis," kata Betti Alisjahbana Presiden Direktur IBM Indonesia. Perusahaan yang bisa memanfaatkan TI-lah yang akan keluar sebagai pemenang.
Peran TI pada suatu perusahaan biasanya menjadi support dahulu kemudian menjadi enabler dan pada akhirnya akan menjadi transformer. TI sebagai support atau sarana pendukung saja dapat kita amati dari pembiayaan TI yang berfokus pada layanan pelanggan yaitu fungsi billingnya saja. TI sebagai enabler terlihat dari nilai bisnis yang mempengaruhi setiap keputusan, arsitektur mendifinisikan aktivitas, pelaksanaannya terstandarisasi, dan investasi TI diperhitungkan sebagai ROI (Return of Invesment). TI sebagai transformer berarti penerapan TI menjadi fokus dari strategi perusahaan, disini penerapan TI sudah terintegrasi dan telah berfungsi efektif dalam peningkatan efisiensi biaya, standarisasi dan arsitektur. TI sudah menjadi pilar utama dalam pengelolaan perusahaan dan umumnya perusahaan tersebut telah mempunyai CIO (Chief Information Officer) sebagi top management dari seluruh fungsi TI, mempunyai tugas untuk pengembangan kebijakan, perencanaan, dan pengendalian TI.
Beberapa waktu yang lalu digelar roadshow BUMN ke Singapura dan Hong Kong, dimana teknologi informasi menjadi salah satu pertanyaan penting dan yang memengaruhi tingkat kepercayaan pemodal asing atas badan usaha milik negara. Alexander Rusli, Staf Khusus Menteri BUMN, mengatakan teknologi informasi menjadi salah satu dari delapan pertanyaan utama yang menjadi perhatian dari pemodal asing atau investor finansial. Menurut Alex, hal yang melatarbelakangi munculnya pertanyaan terkait dengan teknologi informasi tersebut adalah tingkat kepercayaan. "Bagi investor yang ingin menaruh uang, ketidakberesan dalam teknologi informasi membuat mereka tidak percaya. Tidak ada lagi trust atau assurance terkait dengan data," tuturnya.
IBM juga telah mengadakan survei global yang melibatkan lebih dari 170 CIO perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia. Perusahaan yang sudah malang melintang di dunia TI itu percaya, peran CIO telah berubah dari sekedar pendukung teknologi dan komputasi menjadi pencipta strategi dan transformasi bisnis. TI telah menjadi fungsi transformer, dimana TI sangat berperan dalam pengambilan setiap keputusan strategis perusahaan, sehingga untuk mencapainya diperlukan struktur yang membagi peran dan tanggungjawab yang jelas antara pembuat dan pengguna sistem.
TI tidak lagi berfungsi sebagai alat pendukung melainkan menjadi pilar utama dalam menghadapi persaingan dan kompetisi, karena informasi adalah hal yang paling utama dalam bisnis. Siapa yang paling cepat menguasai informasi dan bisa memanfaatkannya, dialah yang akan menguasai pasar.

Minggu, 13 Juli 2008

Hidup lebih mudah dengan IT


Pagi hari sebelum ke kantor seorang executive muda sudah ambil uang di ATM sekalian bayar listrik, Telpon, PDAM, dan transfer uang buat keluarganya. Setelah dari ATM kita menerima Telpon di HP-nya, bahwa laporan yang diminta atasannya harus dikirimkan saat ini dan Dia segera mengirimkan laporan tersebut lewat internet dengan koneksi lewat HP-nya, saat dia masih dijalan. Setelah dia membuka emailnya dia jadi ingat bahwa dia harus ke luar negeri besuk lusa dan dia belum beli tiket sehingga dia langsung membeli tiket lewat internet. Ketika tiba di kantor, dia langsung mempersiapkan rapat penting, dan ternyata atasannya tidak bisa hadir karena ada acara mendadak diluar kota sehingga untuk mengikuti rapat penting tersebut atasannya akan menggunakan video conference dengan peserta rapat. Aktivitas semacam itu untuk sebagian orang mungkin sudah biasa dan bagi yang lain mungkin hanya sebagian saja yang dialaminya dari contoh diatas dari kehidupan sehari-hari.
Sadar atau tidak kita setiap hari tidak lepas dari IT / Teknologi Informasi, dari bangun tidur sampai kita tidur kembali bahkan radio yang kita dengarpun merupakan hasil dari suatu proses IT. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (hardware & software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin 1999). Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video (Williams dan Sawyer :2003). Jadi bisa dikatakan bahwa Teknologi Informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi, sehingga dengan Teknologi Informasi proses pengiriman informasi menjadi lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Kemajuan dan kecanggihan teknologi informasi ini secara langsung berdampak pada pergeseran budaya yang merubah sistem pola hidup manusia. Perkembangan teknologi informasi juga menjadi pemicu perilaku sosial baru antara lain, jarak dan waktu bukan lagi kendala yang utama sehingga informasi begitu cepat menyebar luas, munculnya sistem pembelian dengan cara on-line, dan gejala yang sering terjadi adalah perubahan dalam bidang hukum, perundangan dan nilai-nilai budaya.
Arus informasi berjalan dan menyebar dengan kecepatan tinggi dan seolah-olah tanpa batas. Setiap informasi penting dari negara manapun akan dapat tersebar dan diketahui oleh penduduk di seluruh dunia yang sudah dapat mengakses informasi saat itu juga. Pada saat ini sumber informasi sangat banyak, beragam dan tersebar dimana-mana. Sangat sulit untuk membatasi atau membentengi suatu informasi untuk tidak sampai kepada suatu masyarakat tertentu. Langkah yang terbaik bukannya menghalangi kehadiran informasi karena hal itu tidak mungkin, yang tepat adalah menyiapkan masyarakat untuk bisa menangani, menerima, menilai, memutuskan dan memilih informasi yang tersedia. Penyiapan kondisi psikologis bagi masyarakat untuk menerima, menilai, memutuskan dan memilih informasi bagi diri mereka sendiri akan lebih efektif dan mendewasakan masyarakat untuk bisa mengelola informasi dengan baik. Setiap orang harus dapat menentukan sikap dan mengambil keputusan agar dapat memilih informasi yang tepat bagi dirinya. Dengan kemajuan teknologi informasi seseorang atau masyarakat akan mendapat kemudahan akses untuk menggunakan dan memperoleh informasi (R. M. Mahrus H. Efendi).
Teknologi Informasi telah merambah ke seluruh sektor kehidupan, mulai dari digunakannya Teknologi Informasi ini hanya sebagai pengganti mesin ketik sampai dengan yang sudah mendukung dalam pengambilan keputusan manajemen. Teknologi Informasi telah berkembang begitu pesat. Hal ini tentu saja membawa dampak perubahan seluruh sektor kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti : e-government, e-commerce, e-education, e-medicine, e-laboratory, dan lainnya.
Tetapi perkembangan IT tidak akan cepat tanpa dibarengi dengan tersedianya infrastruktur Telekomunikasi. Kalau dilihat teledensitas Telekomunikasi yang rendah di Indonesia dan Infrastruktur yang masih terkonsentrasi di pulau Jawa maka akan sangat sulit kemajuan IT ini bisa dirasakan oleh saudara-saudara kita dipelosok. Masyarakat dikota-kota besar utamanya di Jakarta sangat memungkinkan untuk menikmati fasilitas seperti ilustrasi diatas, tetapi yang dipelosok akan kesulitan memperoleh akses seperti itu meskipun secara teknologi mungkin yaitu dengan teknologi satelit.